Selasa, 06 Agustus 2013



DI SUDUT SENJA
Aku mungkin termasuk kedalam sebuah serpihan kenangan indah bagi mu.
Atau mungkin sebalik nya.
jika aku terduduk , kupandangi setiap sudut langit yang mulai menyembunyikan secercah senyum untuk ku.tapi aku tetap saja diam kala itu. Aku mulai gusar dengan semuanya. aku marah, kesal, atau apapun nama nya. kupecahkan kebisuan saat itu meskipun kebisingan selalu saja membuat ku semakin gelisah..
" kenapa tak kau antar kan salam ku pada mereka?
atau pesan angin yang kutitip kan tak kan pernah bisa lagi berhembus?
apa mungkin angin tak mau lagi berhembus di antara kmi?
sampai-sampai kau tak lagi menerpa kami tuk menyampaikan sebuah salam dari seberang? " kata ku dalam diam..

tapi aku mencoba tuk tetap diam disudut pagar tua ini . kutunggu setiap siulan burung yang sedang bercanda mengantarkan sang mentari keperaduan nya.

tapi aku kan selalu mencoba melukiskan sebuah tulisan diantara garis- garis kecil yang mlai pudar dimakan sang waktu.
sembari menunggu pesan rinduku sampai pada kalian !!!

pada detik ini aku pengen bilang klo semua tulisan buram yang sudah mulai pudar itu sudah benar-benar pudar bersama sang waktu, tapi masih banyak cerita yang mestinya aku tuliskan. mungkin hanya ingatan dan dan rasa yang tak pernah untuk dimengerti yang mampu menjelaskan tentang kita. jauh entah dimana, melelahkan jika ditunggu,sulit untuk menebak,jikalau hanya mendengar serangkain lirik yang tak pernah usai untuk kulukiskan. tapi aku masih menanamkan sejuta mimpi kalau cerita ini akan berakhir, meskipun hnya diselesaikan oleh waktu yang tak pernah aku tahu kapan akan berhenti.

#####

Kuresapi setiap dentingan sendok tua diantara gelas kaca dihadapan ku, begitu jga dengan dentingan sang waktu yang tak pernah lelah untuk memaksaku untuk untuk berpacu dengan nya.
Mungkin dia sudah mulai menertawakan ku yang terlihat tak berdaya.
" aku lelah .."
" mungkin aku hanya butuh waktu tuk memejam kan mata ini" kata ku..
"jujur aku hanya ingin mengulang rangkain mimpi-mimpi indah kita dulu meskipun semua sudah berlalu"
Dulu hanya ada aku dan kalian diantara jalanan yang terjal, gelap, penuh rintangan,beribu persimpangan .Tapi kita masih bisa ukir kenangan diantara barisan kertas yang kini tah ada dimana.

#####

masih teringat wajah polos dulu tersenyum tanpa beban diantara senar-senar gitar tua yang kita petik bersama dibalik pagar bambu karya kita, gerutu wajah pengajar yang tak pernah bosan membelai kta. sekarang wajah kita yang dulu sudah mulai dirampas oleh keserakahan kota. Bahkan semua senyum indah kita telah disembunyikan angkuhnya tembok dari helaian dedaunan.
hanya sesekali saja ada cahaya kecil yang bisa terlihat diantaranya..
mungkin masih menunggu mu untuk membersihkan sampah2 itu .
sampai tiba saat nya cahaya terang itu akan kembali untuk kita.
kurebahkan serangkain debu yang selama ini memaksaku untuk terus berjuang merapikan setiap jalinan-jalinan benang kusut yang sudah membuat ku begitu muak dengan waktu yang sudah tak mau lagi mengerti.
Hnya sesekali kutegakkan kepala ku.
Hanya diam.
mungkin aku mulai lelah untuk merangkai kata-kata ku.
tapi aku masih sja terpacu menuliskan coretan-coretan setiap kisah antara aku,kau, kita semua teman.!
sebenarnya aku masih bingung tetang bagaimana cerita kita muncul dan bahkan aku tak pernah membayang setiap akhir dari rangkaian-rangkaian setiap kisah kita.
tapi tak mengapa mungkin ini adalah sebuah cerita manis yang akan kuceritakan kelak kepada anak ku dikala senja akan menutup kan matanya .

#######

kini mentari malu-malu mengakhiri setiap rayuan senyum nya.
seperti nya malam ini akan berbeda dengan malam kemarin, pikirku.
klau saja aku masih punya kesempatan yang sama...
atau semua yang pernah terjadi dapat terulang lagi...
tapi ternyata kesempatan yang ada hanya se kali.
sampai kini masih kutunggu datang nya keajaiban yang mungkin saja bisa memberi ku waktu
satu kali lagi..!!!
masih banyak yang tertunda da belum semua kukatakan
masih kutunggu sampai kembali lagi disini..
harus kau dengar kan harus kau saksikan isi hati ku yang belum ku sampaikan..

#######


ingin kumimpikan liuk tarian bola kecil yang mengelinnding di atas keramiuk putih rumah kita dulu. Lentik jari kita yang sling menyapa. senyum malu- malu ketika mulai bercerita. menundukkan kepala kita sedang di hukum.bernyanyi dengan suara malu-malu. tawa.tangis, takut, bingung, berteriak, berdebat dibalik meja kayu yang mlai rubuh. menantang gagah nya alam. berpacu untuk menjadi yang terdepan. smua kita jalani bersama di atas tanah dan bebatuan tajam halaman sekolah kita.
ya... itu lah gudang ilmu kita.
tapi knapa harus ada pagi yang membangunkanku dari semua masa lalu yang ingin ku mimpikan? aku sadar klau aku belum bermimpi aku hanya mencoba berperang dengan ingatan ku. aku sendiri sekarang.. tak ada lagi kalian disisi ku teman. imajinasi ku kadang tak adil . harus kah kupikirkan sgala sesuatu hal yang tak mungkin kurasakan lagi???

######

Bagian ini merupakan slah satu bagian dari kisah yang mungki tak pernah bisa hialng dari benak ku.. Waktu itu kita pergi meninggal kan rutinitas yang membuat kita merasa bosan akan rantai besar yang mengikat kan kita ditembok aturan de halaman depan sekolah kita.
kita berusah memutuskan rantai itu.kita berhasil. kita pergi. Sampai ada sebuah pemikiran aneh mu ncul dari mku teman untuk menghabiskan waktu dipinggiran sungai kecil di depan rumah mu.. berjalan disela ilalang yang bergoyang. mengaitkan umpan untuk menarik ikan kecil dari deras nya arus sungai. Sampai tiba saatnya kita berlari kepohan jambu biji di pinggir pematang sawah yaang suda selasai panen . kita berusaha menjadi yang pertama mencapai puncak nya. tapi kala itu aku kalah sampai aku tak mau lagi berusaha menggapai mu. karena ku yakin klau kau tak akan mampu menghabiskan hasil panen itu tampa menyuapkan kan kepada kami yang setia menunggu mu di dalam air berlumpur. tapi ad diantara kita yang mulai membuat ulah yang mungkin ingin menghibur perasaan kami yang tak mampu menggapai mu diatas sana..
kami goyah kan pohan itu sampai kaw terjatuh diatas air yang berlumpur itu...
tawa ku tak terbendung ketika melihat mu sepert badut yang memerankan perana monster ganas. wajah mu lusuh terbalut dengan ramah nya sentuhan lumpur sawah.
kiita tak sdar klo sesosok wanita paruh baya itu telah menyaksikan 5 remaja yang begitu dengan ulah nya yang tak jelas...
kita berlari, memanjat tebuing kecii di pinggiran rumput hijau.
aku berhasi. Tapi lagi- lagi kaw terjatuh.
kita tak merasa takut sedikit pun saat kita berjalan . meninggalkan semua lelah kita saat itu.
ternyata kita baru sadar kalau lagi-lagi malam akan tiba....



                                                                                                  By: endy stelee moulensteen
 

 

Senin, 05 Agustus 2013

Laporan Bengkel (Acuan dan Perancah)



Laporan Praktikum   .
ACUAN DAN PERANCAH


Oleh:
   Nama: Endy Manalu
NIM:  1005141005
            MRKG -3A




MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2011




DAFTAR ISI
Kata Pengantar    .................................................
Daftar Isi                .................................................
BAB I PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang        ...............................................
  B Landasan teori         ................................................
  C.Tujuan                       ................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Job 1 Pekerjaan Bowplang
            a. Alat dan Bahan    ....................................................
  b. Langkah kerja    ......................................................
            c.Gambar kerja         ..................................................
B. Job 2 Acuan Pondasi
a. pendahuluan  ........................................................
b. Alat dan Bahan    ....................................................
c. Langkah kerja    ......................................................
 d.Gambar kerja         ..................................................
C. Job 3 Acuan Kolom
a. pendahuluan  ........................................................
b. Alat dan Bahan    .................................................... 
c. Langkah kerja    ......................................................
 d.Gambar kerja         ..................................................
D. Job 4 Acuan Balok
a. pendahuluan  ........................................................
b. Alat dan Bahan    .................................................... 
c. Langkah kerja    ......................................................
 d.Gambar kerja         ..................................................
E. Job 5 Acuan Pelat Lantai
a. pendahuluan  ........................................................
b. Alat dan Bahan    ....................................................  
c. Langkah kerja    ......................................................
 d.Gambar kerja         ..................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan    ........................................................
B. Saran  ....................................................................

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkatbimbingan dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan mengenai “ Acuan dan perancah “.

 Dalam laporan ini dibahas mengenai apa itu acuan dan perancah  , bagian  dari acuan dan perancah, apa fungsinya, dan bagaimana mengukur beberapa komponen dengan menggunan landasan teori yang telah diajarkan serta bagaimana cara pelaksanaan secara langsung dilapangan.

 Laporan  ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa teknik sipil khususnya mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung ( MRKG ).Adapun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca






                                                                                    penulis





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini bangunan-bangunan yang dibangun baik gedung, jembatan maupun bangunan lainnya, mayoritas komponen bangunannya terbuat dari beton. Beton merupakan struktur utama pada suatu bangunan yang terdiri dari campuran semen, air, pasir, dan agregat kasar,  yang berfungsi untuk menopang beban yang terjadi. Pada awalnya beton merupakan bahan yang elastis, tetapi setelah umur tertentu akan mengeras dan mempunyai kekuatan tertentu pula, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
            Beton merupakan bahan bangunan  yang hanya dapat menahan gaya tarik namun tidak dapat menahan gaya tekan. Untuk menghasilkan bangunan yang maksimal, beton tersebut haruslah dapat menahan gaya tarik dan tekan. Dalam perwujudan hal tersebut, maka beton perlu ditambahkan tulangan agar dapat menahan gaya tekan, sehingga beton dapat berfungsi dengan maksimal. Dengan ditambahkannya tulangan beton tersebut dinamakan Beton Bertulang.
            Untuk membentuk beton menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan suatu alat bantu yang biasa dikenal dengan sebutan Acuan dan Perancah/Bekisting/ Form Work yang berupa cetakan, atau suatu konstruksi sementara dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendapatkan suatu konstruksi beton yang diinginkan sesuai dengan porsinnya sebagai bangunan pembantu. Acuan Perancah bersifat sementara yang harus kuat   dan kokoh, namun mudah dibongkar agar tidak menimbulkan kerusakan pada beton.
             Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi hasil akhir dari mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian seperti kehilangan material, perubahan dimensi beton, perubahan struktur bangunan, dan juga dapat mempengaruhi keselamatan pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut harus mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuan dasar yang cukup tentang acuan dan perancah.











B.  Landasan Teori
1. pengertian
Acuan perancah atau bekisting adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.
2. Syarat pembuatan acuan dan perancah       
            Untuk memenuhi standar pengerjaan suatu konstruksi kekuatan acuan dan perancah juga sangat menentukan proses pengerjaan konstruksi beton. Walaupun hanya sebagai konstuksi sementara acuan dan peancah adalah jenis pekerjaan yang perlu perencanaan yang matang, memerlukan waktu pengerjaan yang relatif lama, dan membutuhkan biaya yang cukup besar pula. Jadi, untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang efisien serta hemat biaya maka pembuatan perancah haruslah memenuhi syarat sebagai berikut.
-           Kuat
-           Kokoh / stabil
-           Tidak bocor
-           Mudah dibongkar
-           Ekonomi
-           Bersih
3. Gambaram umun acuan perancah serta bagian-bagiannya
 
Bagian Acuan :
a. Cetakan
b. Gelagar balok
c. Gelagar utk cetakan lantai/ pengaku cetakan balok.
d. Papan penjepit cetakan.
 Bagian Perancah :
e. Tiang perancah
f. Baji
g. Landasan
Bahan yang digunakan
 a. Kayu
 b. Multipleks
 c. Paku
 d. Benang

Bahan Pelepas Cetakan
Berfungsi untuk mempermudah pelepasan atau mengurangi daya lekat antara cetakan dan beton.
Bahan- bahan yang digunakan
1.Minyak pelumas
2.Meni
3.Air
4.Kapur
5.Plastik
4.Sambungan pada pengerjaan acuan dan perancah
Sambungan untuk cetakan bawah ( papan dengan papan ), diletakkan ditengah tumpuan dan masing – masing sisi dipaku 2 buah paku
 





Sambungan untuk cetakan samping ( papan dengan papan ), papan dirangkai dengan menggunakan klam perangkai.
sambungan tsb tidak boleh segaris
 

Sambungan gelagar dengan tiang.
pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai papan dan sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja.
Sambungan tiang dengan tiang
penempatan sambungan ini jangan diletakkan pada tengah dari tinggi tiang, krn daerah ini terjadi tekuk yg paling besar

5.Pemakuan
Pemakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan agar tidak bergeser, shg pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak terlalu panjang.Untuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris
6. Pembongkaran acuan dan perancah
·         Pembongkaran dilakukan bila umur beton telah mencapai cukup umur ( 28 hari )
·          Pada cetakan samping pembongkaran bisa dilakukan lebih dahulu dari pada cetakan bawah.
7. Tipe acuan dan perancah
Ø  Sistem konvensional / tradisional
a. Banyak bahan terbuang
b. Tenaga kerja banyak
c. Waktu kerja lama
d. Pemakaian berulang terbatas
Ø 
Semi sistem
Untuk komponen pracetak
Ø  Sistem penuh / pabrikan
a. Biaya investasi tinggi
b. Umur pemakaian lama
c. Multiguna
d. Dilengkapi dengan gambar sistem
8.tipe pembebanan pada acuan dan perancah
Ø  Pembebanan secara vertikal
Ø  Pembebanan secara horizontal

C. Tujuan praktik
Ø  Tujuan dari pelaksanaan praktikun acuan dan perancah adalah sebagai berikut:
Ø  Menyelesaikan target materi perkuliahan semester empat untuk kelas MRKG 4A jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan
Ø  Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori tentang pekerjaan beton yang mana harus menggunakan acuan ataupun perancah.
Ø  Masiswa diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan acuan dan perancah secara nyata seperti pada kenyataan yang terdapat dilapangan
Ø  Mahasiswa diharapkan dapat lebih mengerti manajemen waktu, biaya, dan mutu dalam pekerjaan beton khususnya pada bagian pekerjaan acuan dan perancah.





BAB II
PEMBAHASAN
Job 1
BOWPLANG
            Bowplang adalah papan yang dipakai untuk pedoman sementara dari dasar bangunan, ketinggian bangunan ,letak bangunan agar sesuai dengan rencana. Wujud dari bowplang adalah lembaran papan yang diratakan salah satu sisinya. Kemudian papan tersebut dipakukan pada tiang-tiang yang telah ditancapkan pada tempat nya dengan ketinggian yang telah ditentukan. Pembuatan bowplang biasanya dilakukan setelah observasi lapangan dan setelah dilakukan pemetaan.
Syarat pembuatan bowplang
Harus kuat dan kokoh
Jarak antara bowplang dengan dinding kerja tidak terlalu rapat
Bowplang harus berhadapan dengan bangunan
Semua elevasi harus sama

a. Alat dan bahan
Ø  Alat
1. palu
2. gergaji potong
3. alat ukur
4. waterpass ( timbang air)
5. siku
6.benang
Ø  Bahan
1. tiang bowplang ukuran 2 x 2
2. balok bowplang ukuran 1,5 x 3
3 paku




b. Langkah kerja
Ø  Perhitungan bahan
Ø  Pembuatan tiang bowplang awal sebagai acuan
Ø  Pembuatan tiang bowplang berikutnya serta pengikuran tinggi yang sama pada tiap tiang bowplang
Ø  Pengerjaan balok bowplang pada titik tiang yang sudah ditentukan.
Ø  Pemberian tanda pada balok bowplang
Ø  Pemasangan benang



Job 2
ACUAN PONDASI
a. Pendahuluan
            Pembuatan acuan pondasi sangat lah sedehahana. Pada kenyataannya acuan pondasi terdiri dari dua jenis yaitu acuan pondasi beton tak bertulang dan acuan pondasi beton bertulang. Pada pondasi beton tak bertulang acuan antara pondasi dan sloop dapat dikerjakan terpisah, sedangkan pada pekerjaan acuan pondasi beton bertulang dilakukan pekerjaan pembuatan acuan yang menyatukan antara acuan pondasi dan sloop. Pada acuan pondasi beton bertulang, papan acuan hanya untuk sisi tegaknya saja sedangkan pada sisi miringnya tidak terlalu curam dan tidak perlu dipasang.
            b. Alat dan bahan
Ø  Alat
1. palu
2. gergaji potong
3. alat ukur
4. waterpass ( timbang air)
5. siku
6.benang
7. cangkul
8. sekop
Ø  Bahan
1. papan untuk bak cetakan dan dinding cetakan
2. kayu ukuran 1 x 2 atau 2 x 2 untuk tiang acuan
3. kayu akuran 1 x 3 untuk klam atau pengikat dinding
4. Kayu untuk pengaku diagonal.
5. paku
c. Langkah kerja
Ø  Perhitungan bahan
Ø  Pembuatan lantai kerja
Ø  Pemotongan bahan sesuai ukuaran pada gambar kerja
Ø  Perakitan  acuan pondasi
Ø  Peletakan acuan pada lantai kerja

Job 3
ACUAN KOLOM
a. Pendahuluan
Fungsi dari kolom adalah untuk meneruskan beban yang berada di atasnya dan meneruskannya ke pondasi.
a) Bentuk penampangan kolom:
1.      Bujur sangkar
2.      Empat persegi panjang
3.      Lingkaran
4.      Segi banyak
            Konstruksi dari pada acuan ini bermacam bentuk dan ukurannya, disesuaikan dengan beban yang berada di atasnya dan dari segi estetika.
b)      Syarat-syarat Acuan Kolom, yaitu:
1.       Syarat Umum
2.       Tegak
3.       Posisi tepat/As
c)       Bagian–bagian dari Acuan Kolom
1.      Papan Acuan
Papan acuan dapat terbuat dari multiplek atau papan acuan. Apabila menggunakan papan, maka sebaiknya penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar atau memanjang sesuai dengan lebar kolom yang kita kehendaki. Jika menggunakan plywood, maka penyambungan dengan arah melebar tidak diperlukan.
2.      Klem-klem Perangkai
Penyambungan papan dengan arah melebar dapat dilakukan dengan menggunakan klem dari sisa-sisa potongan kayu yang masih cukup panjangnya dengan lebar papan yang akan disambung. Sedangkan jarak klem-klem perangkai tergantung dari besarnya penampang kolom yang akan dibuat.
3.      Papan Penjepit Dinding
Papan ini dipasang sesuai dengan jarak klem yang dibuat. Papan terpasang satu dengan yang lainnya pada tiang yang telah dipasang. Fungsi papan penjepit adalah agar papan cetakan tidak pecah ketika beton di cor dan dipasang dengan jarak 40 – 65 cm.


4.      Penyetelan Acuan Kolom
Apabila semua sudah siap, maka semua bahan acuan disiapkan di tempat yang akan dipasang cetakan. Pertama-tama dinding yang telah dirangkai satu sama lain dipakukan pada ketiga sisinya dan apabila terjadi menggunakan tulangan, maka tulangan dipasang dan kerangka acuan dirangkai. Agar kolom tegak dan kokoh, digunakan Rapid Clamp atau Plat Clamp. Namun sebelumnya cek dulu menggunakn unting-unting agar benar-benar pada posisi tegak dan tepat As.
b.Alat dan bahan
Ø  Alat
1. palu
2. gergaji potong
3. alat ukur
4. waterpass ( timbang air)
5. siku
6.benang
7. unting-unting

Ø  Bahan
1. Tiang atau balaok ukuran 2 x 3 sebagau pengaku samping atau sebagai pengikat dinding cetakan.
2. multiplex sesuai ukuran dinding kolom
3. paku
4. tiang ukuruan 2 x 2 untuk pembuatan baji jika dipetrlukan
5. kayu ukuran 1 x 3  untuk penahan diagonal kolom

c. Langkah kerja
 Dalam praktikum ini kolom yang di gunakan adalah kolom jadi yang sudah  dicetak  atau dirakit sebelumnya. Jadi dalam pengerjaannya tidak ada proses perakitan. Jadi langkah pengerjaan yang dilaksanakan adalah:
Ø  Pemilihan acuan kolom yang sama ukuran sisinya serta ukuran tingginya.
Ø  Penempatan acuan ke lantai kerja yang sudah disiapkan.
Ø  Pemeriksaan ketepatan posisi acuan terhadap titik kolom 
Ø  Pemasangan pengaku diagonal.


Job 4
ACUAN BALOK
a.Pendahuluan
Balok adalah salah satu elemen konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban lantai atau tembok ke kolom.
Ø  Syarat-syarat Acuan Balok:
1.      Syarat umum
2.      Ketepatan posisi/as
3.      Elevasi
4.      Kedataran
b.Alat dan bahan
Ø  Alat
1. palu
2. gergaji potong
3. alat ukur
4. waterpass ( timbang air)
5. siku
6.benang

Ø  Bahan
1. Tiang atau balaok ukuran i x 3 sebagau pengaku ( klam)  samping atau sebagai pengikat dinding cetakan.
2. multiplex sesuai ukuran dinding dan alas balok
3. paku
4. tiang ukuruan 2 x 2 untuk pembuatan baji jika diperlukan
5. kayu ukuran 1 x 3  untuk penahan diagonal kolom
6. Tiang ukuran 2 x 2 sebagai tiang acuan balok


c.Langkah kerja
Ø  Perhitungan bahan
Ø  Pemotonngan bahan sesuai ukuaran pada gambar kerja
Ø  Perakitan  acuan balok
Ø  Pembuatan tiang perancah
Ø  Peletakan acuan diatas kolom yang sudah dipasang
Ø  Perakitan diatas kolom





Job 5
ACUAN PLAT LANTAI
Yang perlu diperhatikan ketinggian dari lantai itu sendiri disamping cetakan  konstruksi yang harus kuat dan kokoh.
a)      Syarat-syarat Acuan Lantai, yaitu:
1.      Syarat umum
2.      kedataran
3.      Elevasi

b)      Bagian-bagian yang penting dari plat lantai :
1.   Tiang acuan dan pengaku
Tiang acuan dipasang di atas papan landasan yang berada di atas tanah. Pemasangan tiang ini bersamaan dengan sebagian papan pengaku yang berfungsi sebagai perangkai-perangkai tiang itu sendiri dan sisanya dipasang setelah gelagar.
2.    Gelagar
Gelagar-gelagar yang dipasang pada tiang bagian atas sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan. Pemasangan dimulai dengan gelagar-gelagar bagian tepi dan kemudian bagian tengah. Bagian atas gelagar ini kita hubungkan dengan dua atau tiga benang yang fungsinya untuk pedoman ketinggian dari gelagar-gelagar bagian tengah. Jika papam gelagar sudah dipasang, maka papan pengaku dipasang semuanya.
3.     Lantai cetakan
Lantai cetakan dipasang di atas tiang gelagar. Apabila pada pekerjaan ini menggunakan papan, maka sisi papan harus diketam terlebih dahulu. Untuk pekerjaan beton yang tidak memerlukan finishing biasanya lantai cetakan memakai plywood lebih licin dari pada permukaan papan.
c) Alat dan bahan
Ø  Alat
1. palu
2. gergaji potong
3. alat ukur
4. waterpass ( timbang air)
5..benang

Ø  Bahan
1. Tiang atau balaok ukuran 1  x 3 sebagau pengaku ( klam)  samping atau sebagai pengikat dinding cetakan dan penyokong diagonal
2. multiplex sesuai ukuran dinding dan alas Plat lantai
3. paku
4. tiang ukuruan 2 x 2 untuk tiang perancah
5. kayu ukuran 2  x 3  untuk penahan bentang panjang dan pendek


d) Langkah kerja
Ø  Perhitungan bahan
Ø  Pemotonngan bahan sesuai ukuaran pada gambar kerja
Ø  Perakitan  acuan balok
Ø  Pembuatan tiang perancah
Ø  Peletakan acuan diatas kolom yang sudah dipasang
Ø  Perakitan diatas kolom


BAB III
PENUTUP
A.     Simpulan
Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi hasil akhir dari mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian seperti kehilangan material, perubahan dimensi beton, perubahan struktur bangunan, dan juga dapat mempengaruhi keselamatan pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut harus mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuan dasar yang cukup tentang acuan dan perancah
Dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat mengerti hal-hal baru yang berkembang dalam proyek, mendapatkan pengalaman, dapat memahami situasi nyata di lapangan, dan mengetahui aplikasi mata kuliah yang telah diajarkan.
B.     Saran
1.      Sebaiknya praktikum dilakuakan oleh tiap-tiap dosen mata kuliah secara khusus dan tersendiri, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami aplikasi teori secara lebih terperinci.
2.      Dalam pembagian job sebaiknya dilakukan perorangan untuk mengantisipasi mahasiswa yang tak mau perduli dengan praktikum