Selasa, 06 Agustus 2013



DI SUDUT SENJA
Aku mungkin termasuk kedalam sebuah serpihan kenangan indah bagi mu.
Atau mungkin sebalik nya.
jika aku terduduk , kupandangi setiap sudut langit yang mulai menyembunyikan secercah senyum untuk ku.tapi aku tetap saja diam kala itu. Aku mulai gusar dengan semuanya. aku marah, kesal, atau apapun nama nya. kupecahkan kebisuan saat itu meskipun kebisingan selalu saja membuat ku semakin gelisah..
" kenapa tak kau antar kan salam ku pada mereka?
atau pesan angin yang kutitip kan tak kan pernah bisa lagi berhembus?
apa mungkin angin tak mau lagi berhembus di antara kmi?
sampai-sampai kau tak lagi menerpa kami tuk menyampaikan sebuah salam dari seberang? " kata ku dalam diam..

tapi aku mencoba tuk tetap diam disudut pagar tua ini . kutunggu setiap siulan burung yang sedang bercanda mengantarkan sang mentari keperaduan nya.

tapi aku kan selalu mencoba melukiskan sebuah tulisan diantara garis- garis kecil yang mlai pudar dimakan sang waktu.
sembari menunggu pesan rinduku sampai pada kalian !!!

pada detik ini aku pengen bilang klo semua tulisan buram yang sudah mulai pudar itu sudah benar-benar pudar bersama sang waktu, tapi masih banyak cerita yang mestinya aku tuliskan. mungkin hanya ingatan dan dan rasa yang tak pernah untuk dimengerti yang mampu menjelaskan tentang kita. jauh entah dimana, melelahkan jika ditunggu,sulit untuk menebak,jikalau hanya mendengar serangkain lirik yang tak pernah usai untuk kulukiskan. tapi aku masih menanamkan sejuta mimpi kalau cerita ini akan berakhir, meskipun hnya diselesaikan oleh waktu yang tak pernah aku tahu kapan akan berhenti.

#####

Kuresapi setiap dentingan sendok tua diantara gelas kaca dihadapan ku, begitu jga dengan dentingan sang waktu yang tak pernah lelah untuk memaksaku untuk untuk berpacu dengan nya.
Mungkin dia sudah mulai menertawakan ku yang terlihat tak berdaya.
" aku lelah .."
" mungkin aku hanya butuh waktu tuk memejam kan mata ini" kata ku..
"jujur aku hanya ingin mengulang rangkain mimpi-mimpi indah kita dulu meskipun semua sudah berlalu"
Dulu hanya ada aku dan kalian diantara jalanan yang terjal, gelap, penuh rintangan,beribu persimpangan .Tapi kita masih bisa ukir kenangan diantara barisan kertas yang kini tah ada dimana.

#####

masih teringat wajah polos dulu tersenyum tanpa beban diantara senar-senar gitar tua yang kita petik bersama dibalik pagar bambu karya kita, gerutu wajah pengajar yang tak pernah bosan membelai kta. sekarang wajah kita yang dulu sudah mulai dirampas oleh keserakahan kota. Bahkan semua senyum indah kita telah disembunyikan angkuhnya tembok dari helaian dedaunan.
hanya sesekali saja ada cahaya kecil yang bisa terlihat diantaranya..
mungkin masih menunggu mu untuk membersihkan sampah2 itu .
sampai tiba saat nya cahaya terang itu akan kembali untuk kita.
kurebahkan serangkain debu yang selama ini memaksaku untuk terus berjuang merapikan setiap jalinan-jalinan benang kusut yang sudah membuat ku begitu muak dengan waktu yang sudah tak mau lagi mengerti.
Hnya sesekali kutegakkan kepala ku.
Hanya diam.
mungkin aku mulai lelah untuk merangkai kata-kata ku.
tapi aku masih sja terpacu menuliskan coretan-coretan setiap kisah antara aku,kau, kita semua teman.!
sebenarnya aku masih bingung tetang bagaimana cerita kita muncul dan bahkan aku tak pernah membayang setiap akhir dari rangkaian-rangkaian setiap kisah kita.
tapi tak mengapa mungkin ini adalah sebuah cerita manis yang akan kuceritakan kelak kepada anak ku dikala senja akan menutup kan matanya .

#######

kini mentari malu-malu mengakhiri setiap rayuan senyum nya.
seperti nya malam ini akan berbeda dengan malam kemarin, pikirku.
klau saja aku masih punya kesempatan yang sama...
atau semua yang pernah terjadi dapat terulang lagi...
tapi ternyata kesempatan yang ada hanya se kali.
sampai kini masih kutunggu datang nya keajaiban yang mungkin saja bisa memberi ku waktu
satu kali lagi..!!!
masih banyak yang tertunda da belum semua kukatakan
masih kutunggu sampai kembali lagi disini..
harus kau dengar kan harus kau saksikan isi hati ku yang belum ku sampaikan..

#######


ingin kumimpikan liuk tarian bola kecil yang mengelinnding di atas keramiuk putih rumah kita dulu. Lentik jari kita yang sling menyapa. senyum malu- malu ketika mulai bercerita. menundukkan kepala kita sedang di hukum.bernyanyi dengan suara malu-malu. tawa.tangis, takut, bingung, berteriak, berdebat dibalik meja kayu yang mlai rubuh. menantang gagah nya alam. berpacu untuk menjadi yang terdepan. smua kita jalani bersama di atas tanah dan bebatuan tajam halaman sekolah kita.
ya... itu lah gudang ilmu kita.
tapi knapa harus ada pagi yang membangunkanku dari semua masa lalu yang ingin ku mimpikan? aku sadar klau aku belum bermimpi aku hanya mencoba berperang dengan ingatan ku. aku sendiri sekarang.. tak ada lagi kalian disisi ku teman. imajinasi ku kadang tak adil . harus kah kupikirkan sgala sesuatu hal yang tak mungkin kurasakan lagi???

######

Bagian ini merupakan slah satu bagian dari kisah yang mungki tak pernah bisa hialng dari benak ku.. Waktu itu kita pergi meninggal kan rutinitas yang membuat kita merasa bosan akan rantai besar yang mengikat kan kita ditembok aturan de halaman depan sekolah kita.
kita berusah memutuskan rantai itu.kita berhasil. kita pergi. Sampai ada sebuah pemikiran aneh mu ncul dari mku teman untuk menghabiskan waktu dipinggiran sungai kecil di depan rumah mu.. berjalan disela ilalang yang bergoyang. mengaitkan umpan untuk menarik ikan kecil dari deras nya arus sungai. Sampai tiba saatnya kita berlari kepohan jambu biji di pinggir pematang sawah yaang suda selasai panen . kita berusaha menjadi yang pertama mencapai puncak nya. tapi kala itu aku kalah sampai aku tak mau lagi berusaha menggapai mu. karena ku yakin klau kau tak akan mampu menghabiskan hasil panen itu tampa menyuapkan kan kepada kami yang setia menunggu mu di dalam air berlumpur. tapi ad diantara kita yang mulai membuat ulah yang mungkin ingin menghibur perasaan kami yang tak mampu menggapai mu diatas sana..
kami goyah kan pohan itu sampai kaw terjatuh diatas air yang berlumpur itu...
tawa ku tak terbendung ketika melihat mu sepert badut yang memerankan perana monster ganas. wajah mu lusuh terbalut dengan ramah nya sentuhan lumpur sawah.
kiita tak sdar klo sesosok wanita paruh baya itu telah menyaksikan 5 remaja yang begitu dengan ulah nya yang tak jelas...
kita berlari, memanjat tebuing kecii di pinggiran rumput hijau.
aku berhasi. Tapi lagi- lagi kaw terjatuh.
kita tak merasa takut sedikit pun saat kita berjalan . meninggalkan semua lelah kita saat itu.
ternyata kita baru sadar kalau lagi-lagi malam akan tiba....



                                                                                                  By: endy stelee moulensteen
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar